Minimarket Persepsi???

Fix sudah. 1 Juli 2016. Full MPN G2. Di laman kemenkeu.go.id ditulis: “Siap-Siap, E-Billing Mulai Berlaku pada 1 Juli”. Yang gemar dengan istilah MPN G2, tidak perlu tersinggung. Meski di berita itu tidak disebut sama sekali MPN G2, percayalah E-Billing itu ya MPN G2.

Menurut saya, judul berita itu sejatinya kurang pas. Karena E-Billing sudah berlaku sejak lama. Sudah diimplementasikan sejak tahun 2014. Berjalan beriringan dengan sistem lama. Saya tahu maksud berita itu. Saya yakin Anda juga sudah tahu. Ya itu tadi, di awal alinea pertama. Full E-Billing atau Full MPN G2.

Ada banyak cara yang disediakan pemerintah untuk membuat kode billing. Bisa dibaca disini: https://mpng2.wordpress.com/2016/04/15/alternatif-pembuatan-kode-billing-sse-generasi-kedua-billing-intranet/. Satu lagi, pemerintah dan bank persepsi juga sudah menyiapkan menu pembuatan kode billing di aplikasi teller. Tempo hari saya cek ke bank. BNI sudah siap. Saya punya screenshot menunya.  Yang lainnya belum. Mudah-mudahan sekarang sudah.

Kantor Pajak dan KPPN seluruh Indonesia juga sudah disiapkan untuk layanan kode billing. Jadi, kurang apalagi usaha pemerintah. Kalau masih mengeluh bilang: “bayar pajak kok susah.” Buang aja orang itu ke laut. Hehehe…Maaf, jangan tersinggung.

Itu bikin kode billingnya. Lalu, bagaimana bayarnya? Sudah banyak tempat dan sarana yang disiapkan. Bank-bank ternama sudah siap dengan segala fasilitasnya. Teller, ATM, EDC dan internet banking. Kantor Pos juga oke. Kurang apalagi?

Barangkali perlu ditambah lagi. Karena itu, saya mengusulkan kerjasama dengan jaringan minimarket. Tak perlu disebut nama minimarket itu, Anda pasti tahu. Tiket kereta, pesawat, tagihan bulanan, BPJS, semua sudah bisa dibayar melalui minimarket. Artinya: bayar pajak mestinya juga bisa lewat minimarket.

“Ah, gak bisa itu!” Jika Anda spontan berkata begitu, saya bisa tebak: Anda seorang PNS. Peace…! 🙂

“Hari gini! Apa sih yang gak bisa?”

Kantor Pos saja bisa. Kantor Pos itu bukan bank. Usahanya: jasa pengiriman, jualan perangko, meterai. Dan nyatanya jadi Pos Persepsi.

Apa nanti sebutannya? Ya mungkin Minimarket Persepsi. Tapi, masalahnya, mereka mau gak?

 ***