Gangguan Pada Saat Proses Pembayaran Id Billing

Tak ada gading yang tak retak. Apalagi bila itu ciptaan manusia. Begitu juga suatu sistem. Tak ada yang sempurna dan bebas ganguan. Adakalanya tidak stabil. Kita bisa ukur lebih banyak stabilnya atau lebih sering terjadi gangguan.

Itu mungkin juga terjadi pada sistem MPN G2. Ada beberapa laporan yang masuk ke telinga saya.

Pertama, terjadi di pos persepsi. Id billing gagal diproses padahal belum terbayar dan belum juga kedaluarsa. “Bila ada 10 setoran, pasti ada 1 yang gagal,” sampai begitu kesimpulan petugas pos itu. Tentu, saya belum bisa membuktikan kesimpulan ini. Tapi, bahwa kode billing gagal diproses adalah fakta. Di satu bank BUMN juga terjadi. Ada id billing yang tidak dapat diproses. Hingga kemudian, di bank yang sama di  kota lain, sang WP berkesimpulan: bank itu menolak setoran e-billing.

Lalu, apa solusinya? Silakan buat id billing yang baru. Kode billing yang gagal diproses, abaikan saja. Solusi seperti ini saya kira perlu diinformasikan kepada pihak bank/pos persepsi.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Saya juga tidak tahu persis. Saya hanya bisa menduga-duga. Barangkali sistem sedang tidak stabil. Sistem MPNnya atau sistem banknya. Jaringan juga berpengaruh. Kalau WP mau bersabar, mungkin proses pembayarannya bisa ditunda esok harinya. Siapa tahu sudah stabil dan berhasil. Bila ternyata tetap gagal, ya solusi tadi: bikin kode billing baru.

Kedua, satu id-billing terproses dua kali. Awalnya, sistem di pos persepsi menyatakan belum berhasil. Lalu, diulangi dan berhasil. Ternyata kemudian, muncul dua NTPN yang itu artinya terproses dua kali bayar, padahal satu kode billing. Akibatnya terjadi kelebihan setor. Dengan kasus yang hampir sama, juga terjadi di satu bank BUMN. Persis kejadiannya saya kurang tahu. Kira-kira begini. Setelah diproses, sistem bank tidak bisa menampilkan NTPN dan di sistem muncul pesan “Transaksi sedang diproses BPN dianggap sah dengan NTB”. Tentu ini membuat bingung petugas teller. Segera petugas itu menghubungi kami. Saya minta nomor kode billingnya. Saya segera ingat dengan Dashboard MPN G2 yang real time. Detik itu masuk ke kas negara, detik itu pula bisa dimonitor di Dashboard MPN G2. Setelah saya cek di Dashboard, ternyata sudah ada setoran itu. Ada kode NTPN-nya. Selang beberapa menit kemudian, teller itu menelpon kembali dan memberi kabar bahwa sudah bisa cetak BPN dan muncul NTPN-nya.

Langkah yang ditempuh oleh petugas teller, saya kira tepat sekali. Dia ragu, apakah proses yang dia lakukan gagal ataukah berhasil. Bila ia cepat menyimpulkan gagal dan memproses ulang, dikhawatirkan akan terproses dua kali. Artinya terjadi kelebihan setor. Maka, langkah cepat menghubungi KPPN adalah tepat. Saya kira, info ini perlu disebarluaskan. Agar bila terjadi di tempat lain, bank/pos melakukan hal yang sama. Yaitu: menghubungi KPPN untuk mengecek kode billing di Dashboard MPN G2. Tentu, petugas KPPN harus sigap.

***